Monday, December 1, 2014

Strategic Planning



     Pengertian yang Cukup Sederhana, bahwa Strategic Planning (Perencaaan Strategis) adalah Hal yang menentukan bagaimana sebuah Organisasi akan melalui tahun-tahun ke depan, bagaimana mencapai tujuannya dan bagaimana mengetahui cara mencapai tujuan.  Fokus Strategic Planning selalu meliputi keseluruhan Organisasi sedangkan sebuah Business Plan berfokus pada beberapa Bagian Produk, Pelayanan atau Program.  Banyak Variasi Perspektif dan Model Pendekatan dalam sebuah Strategic Planning, yang mana bergantung pada Budaya Perusahaan, Kepemimpinan, Kompleksitas dan Lingkungan Organisasi.

Pengertian dan Pemahaman Strategic Planning
Seperti disebutkan sebelumnya bahwa Strategic Planning memiliki beberapa Perspektif dan Pendekatan serta Model yang dapat dipergunakan. Beberapa variasi dari Strategic Planning Model termasuk Dasar Tujuan, Dasar Isu, Skenario Organik dan lainnya.
1) Perencanaan Dasar Tujuan adalah yang paling umum dilakukan dan mengacu pada Misi Organisasi (Visi dan Nilai), Tujuan Kerja yang mencapai Misi, Strategi untuk mencapai Tujuan dan Perencanaan Tujuan (Apa yang akan dilakukan, Siapa yang melakukan dan Kapan melakukannya).
2) Perencanaan Strategis berdasar  Isu yang selalu dimulai dengan nguji isu yang tengah dihadapi Organisasi, Strategi yang menyesuaikan dengan Isu dan Rencana Aksi.
3) Perencanaan Strategis Organik adalah hasil pengejawantahan Visi dan Nilai Perusahaan.  Rencana Aksi yang mengikuti Nilai.  Beberapa Perencanaan melakukan pendekatan yang seperti Penyelidikan atau Apresiatif.
Perencanaan Strategis dapat dibuat untuk jangka waktu satu tahun, tiga atau lima tahun ke depan.  Terkadang sebuah Strategic Planning hanya mencakup Informasi Penting tanpa Action Plan (Rencana Aksi).  Banyak diantara Anda dan Pengambil Keputusan sudah mengetahui tentang “apa” yang akan masuk dalam Sebuah Rencana Strategis, namun terkadang Pengembangan Rencana Strategis jauh lebih Penting untuk Memperjelas dan Mempertegas Rencana Besar Organisasi Perusahaan dan Memastikan semua “Pemimpin Kunci” memiliki Pandangan yang sama akan Rencana Strategis tersebut.  Hal lain yang sangat penting daripada sekedar Dokumentasi Rencana Strategis adalah Proses Perencanaan Strategis itu sendiri.
Ukuran Organisasi, Perbedaan Organisasi dalam Pelaksanaan Kegiatan cenderung hanya sebagai Sifat dan Perilaku dari masing-masing Individu Organisasi (Profit atau Non-Profit).  Seperti missal ada orang yang lebih suka dengan Strategi Top-Down, Strategi Umum-Spesifik namun ada pula orang yang suka dengan Pendekatan Organik yang berbeda satu dan lainnya, akrena sifat Artistik dan Reflektif terhadap Kondisi.
Strategic Planning atau Perencanaan Strategis pada dasarnya harus mengacu pada Visi dan Misi Organisasi Perusahaan secara Global, dan dituangkan dalam setiap Action Plan (Rencana Aksi) yang bersifat Unik dan Spesifik sesuai Karakter dan Perilaku Organisasi dan Individu yang terlibat.  Perencanaan Strategis merupakan sebuah Proses yang akan dilalui setahap demi setahap mencapai Tujuan atau Goals Organisasi secara Periodik satu tahun, atau lebih.


Monday, November 24, 2014

Fotografi



Fotografi berasal dari kata yunani yaitu Photography yang berasal dari kata “ phos “ dan “graphein” yg berarti “menulis dgn cahaya,atau membuat gambar dengan alat optis dan sinar”. Secara teknis gambar diterima oleh film yaitu (bahan peka cahaya) yang menghasilkan gambar negatif, selanjutnya ditransfer ke kertas foto untuk menghasilkan gambar positif. Fotografi juga merupakan seni. Pada dasarnya ada dua aliran utama dalam fotografi, aliran tersebut dibedakan pada lokasi pengambilan gambar. Indoor photography yaitu mengambil gambar didalam ruangan, seperti yang telah dijelaskan dalam posting sebelumnya yang menjelaskan arti dari fotografi itu sendiri yang mempunyai arti melukis dengan cahaya maka dalam indoor photography diperlukan alat tambahan yang berfungsi sebagai sumber cahaya buatan yang dibutuhkan oleh kamera seperti lampu studio atau pun flash (blitz). Sedangkan foto outdoor yaitu pengambilan gambar yang dilakukan di luar ruangan dengan memanfaatkan cahaya alami dari sinar matahari atau lainnya. foto outdoor juga dapat dibantu dengan tambahan flash untuk memperjelas detail fokus kamera terhadap objek foto.
1. Journalism Photography :
Photojournalism adalah bentuk khusus dari jurnalisme (mengumpulkan, mengedit, dan menyajikan bahan berita untuk diterbitkan atau disiarkan) yang menciptakan gambar agar dapat menceritakan sebuah kisah berita. Sekarang biasanya dipahami untuk merujuk hanya untuk gambar diam, tetapi dalam beberapa kasus istilah ini juga merujuk ke video yang digunakan dalam jurnalisme penyiaran. Photojournalism dibedakan dari cabang dekat lainnya fotografi (seperti fotografi dokumenter, fotografi dokumenter sosial, fotografi jalan atau fotografi selebriti) oleh kualitas dari:
Ketepatan waktu – gambar memiliki makna dalam konteks rekor baru-baru ini diterbitkan peristiwa.
Objektivitas – situasi tersirat oleh gambar adalah representasi adil dan akurat dari peristiwa yang mereka menggambarkan baik isi dan nada.
Narasi – gambar menggabungkan dengan unsur-unsur berita lainnya untuk membuat fakta-fakta relatable untuk penampil atau pembaca pada tingkat budaya.
Seperti penulis, wartawan foto adalah wartawan tetapi dia sering harus membuat keputusan cepat dan membawa peralatan fotografi, sering sedangkan terkena hambatan yang signifikan (bahaya fisik, cuaca, orang banyak).
2. Foto still life : 
Merekam gambar benda mati sehari2 secara artistik dengan mengunakan cahaya pembantu etc, termasuk makro (benda2 kecil).
3. Potrait Photograph : 
Potret fotografi atau potret adalah penangkapan dengan cara fotografi serupa dengan seseorang atau sekelompok kecil orang (potret kelompok), di mana ekspresi wajah dan dominan. Tujuannya adalah untuk menampilkan rupa, kepribadian, dan bahkan mood subjek. Seperti jenis lain potret, fokus foto adalah wajah seseorang, meskipun seluruh tubuh dan latar belakang dapat dimasukkan. Sebuah potret umumnya tidak snapshot, tapi gambar yang terdiri dari orang dalam posisi masih. Sebuah potret sering menunjukkan orang yang melihat langsung pada kamera.
Tidak seperti banyak gaya fotografi lain, subjek fotografi potret seringkali model non-profesional. potret Keluarga memperingati acara-acara khusus, seperti wisuda atau pernikahan, mungkin secara profesional diproduksi atau mungkin vernakular dan yang paling sering dimaksudkan untuk melihat pribadi bukan untuk pameran umum.
4. Foto comercial advertising : 
Foto diambil untuk keperluan promosi, biasanya di bikin menarik dengan bantuan editing dan computer graphics.
5. Foto Abstrak : 
Aliran abstrak dalam fotografi sebenarnya bisa disebut sebagai aliran para pemuja komposisi. Dengan demikian, seorang fotografer yang akan membuat foto abstrak akan mengisi kanvasnya dengan sebuah komposisi yang dilihatnya di alam. Dari sebuah realitas tiga dimensi yang ada, bisa tercipta jumlah tak terhingga komposisi foto abstrak ini.
Komposisi rules of thirds adalah salah satu prinsip komposisi fotografi yang paling dikenal dan paling populer bagi mayoritas penggemar potret memotret. Aturan komposisi ini menjadi pondasi bagi keseimbangan elemen foto sehingga secara keseluruhan foto tampak lebih enak dilihat.
Dalam komposisi foto, rules of thirds hanyalah salah satu dari sekian banyak prinsip komposisi lainnya. Dan setiap prinsip ini tidak wajib dijalani, namun untuk menjadi kreatif, orang bilang harus tahu dulu aturannya baru bisa mendobraknya.

Apa itu komposisi rules of thirds?

Pada rules of thirds, bidang foto dibagi menjadi tiga bagian sama besar baik secara vertikal maupun horisontal sehingga anda memiliki 9 area yang sama besar. Dengan demikian, kita sekarang memiliki pertemuan empat titik.
Keempat titik pertemuan yang diwarnai merah diatas bisa kita sebut sebagai empat titik mata. Nah teori komposisi rules of thirds mengatakan bahwa kalau kita menempatkan “point of interest” alias bagian paling menarik dari sebuah foto di salah satu titik tersebut, maka secara keseluruhan foto akan menjadi lebih balance dan enak dilihat.
Tidak semua empat titik harus diisi bersamaan, cukup salah satu. Dan elemen point of interest tersebut bisa jadi berupa obyek foto manusia ataupun benda mati.
Dalam ilmu desain disebutkan bahwa saat melihat sebuah gambar, mata manusia secara natural tertuju pada salah satu titik diatas dibandingkan pada pusat titik tengah foto. Sehingga foto yang disusun dengan komposisi rules of thirds lebih enak dimata karena sejalan dengan cara mata kita melihatnya.


Monday, November 17, 2014

Komunikasi Politik

Pengertian Komunikasi Politik
Secara sederhana, komunikasi politik (political communication) adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah. Dengan pengertian ini, sebagai sebuah ilmu terapan, komunikasi politik bukanlah hal yang baru. Komunikasi politik juga bisa dipahami sebagai komunikasi antara ”yang memerintah” dan ”yang diperintah”.

Mengkomunikasikan politik tanpa aksi politik yang kongkret sebenarnya telah dilakukan oleh siapa saja: mahasiswa, dosen, tukang ojek, penjaga warung, dan seterusnya. Tak heran jika ada yang menjuluki Komunikasi Politik sebagai neologisme, yakni ilmu yang sebenarnya tak lebih dari istilah belaka.

Dalam praktiknya, komuniaksi politik sangat kental dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, dalam aktivitas sehari-hari, tidak satu pun manusia tidak berkomunikasi, dan kadang-kadang sudah terjebak dalam analisis dan kajian komunikasi politik. Berbagai penilaian dan analisis orang awam berkomentar sosal kenaikan BBM, ini merupakan contoh kekentalan komunikasi politik. Sebab, sikap pemerintah untuk menaikkan BBM sudah melalui proses komunikasi politik dengan mendapat persetujuan DPR

· Gabriel Almond (1960): komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang selalu ada dalam setiap sistem politik. “All of the functions performed in the political system, political socialization and recruitment, interest articulation, interest aggregation, rule making, rule application, and rule adjudication,are performed by means of communication.”

Komunikasi politik merupakan proses penyampaian pesan-pesan yang terjadi pada saat keenam fungsi lainnya itu dijalankan. Hal ini berarti bahwa fungsi komunikasi politik terdapat secara inherent di dalam setiap fungsi sistem politik.

· Process by which a nation’s leadership, media, and citizenry exchange and confer meaning upon messages that relate to the conduct of public policy. (Perloff).

· Communication (activity) considered political by virtue of its consequences (actual or potential) which regulate human conduct under the condition of conflict (Dan Nimmo). Kegiatan komunikasi yang dianggap komunikasi politik berdasarkan konsekuensinya (aktual maupun potensial) yang mengatur perbuatan manusia dalam kondisi konflik. Cakupan: komunikator (politisi, profesional, aktivis), pesan, persuasi, media, khalayak, dan akibat.

· Communicatory activity considered political by virtue of its consequences, actual, and potential, that it has for the funcioning of political systems (Fagen, 1966).
· Political communication refers to any exchange of symbols or messages that to a significant extent have been shaped by or have consequences for the political system (Meadow, 1980).
· Komunikasi politik merupakan salah satu fungsi partai politik, yakni menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat dan mengaturnya sedemikian rupa –“penggabungan kepentingan” (interest aggregation” dan “perumusan kepentingan” (interest articulation) untuk diperjuangkan menjadi public policy. (Miriam Budiardjo).

· Jack Plano dkk. Kamus Analisa Politik: penyebaran aksi, makna, atau pesan yang bersangkutan dengan fungsi suatu sistem politik, melibatkan unsur-unsur komunikasi seperti komunikator, pesan, dan lainnya. Kebanyakan komunikasi politik merupakan lapangan wewenang lembaga-lembaga khusus, seperti media massa, badan informasi pemerintah, atau parpol. Namun demikian, komunikasi politik dapat ditemukan dalam setiap lingkungan sosial, mulai dari lingkup dua orang hingga ruang kantor parlemen.

· Wikipedia: Political communication is a field of communications that is concerned with politics. Communication often influences political decisions and vice versa.
The field of political communication concern 2 main areas:
1. Election campaigns - Political communications deals with campaigning for elections.
2. Political communications is one of the Government operations. This role is usually fullfiled by the Ministry of Communications and or Information Technology.

· Mochtar Pabotinggi (1993): dalam praktek proses komunikasi politik sering mengalami empat distorsi.
1. Distorsi bahasa sebagai “topeng”; ada euphemism (penghalusan kata); bahasa yang menampilkan sesuatu lain dari yang dimaksudkan atau berbeda dengan situasi sebenarnya, bisa disebut seperti diungkakan Ben Anderson (1966), “bahasa topeng”.
2. Distorsi bahasa sebagai “proyek lupa”; lupa sebagai sesuatu yang dimanipulasikan; lupa dapat diciptakan dan direncanakan bukan hanya atas satu orang, melainkan atas puluhan bahkan ratusan juta orang.”
3. Distorsi bahasa sebagai “representasi”; terjadi bila kita melukiskan sesuatu tidak sebagaimana mestinya. Contoh: gambaran buruk kaum Muslimin dan orang Arab oleh media Barat.
4. Distorsi bahasa sebagai “ideologi”. Ada dua perspektif yang cenderung menyebarkan distoris ideologi. Pertama, perspektif yang mengidentikkan kegiatan politik sebagai hak istimewa sekelompok orang --monopoli politik kelompok tertentu. Kedua, perspektif yang semata-mata menekankan tujuan tertinggi suatu sistem politik. Mereka yang menganut perspektif ini hanya menitikberatkan pada tujuan tertinggi sebuah sistem politik tanpa mempersoalkan apa yang sesungguhnya dikehendaki rakyat.

Pola-pola Komunikasi Politik
Pola komunikasi vertikal (top down, dari pemimpin kepada yang dipimpin)
Pola komunikasi horizontal (antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok)
Pola komunikasi formal (komunikasi melalui jalur-jalur organisasi formal)
Pola komunikasi informal ( komunikasi melalui pertemuan atau tatap muka, tidak mengikuti prosedur atau jalur-jalur organisasi).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola-pola komunikasi politik
Faktor fisik (alam)
Faktor teknologi
Faktor ekonomis
Faktor sosiokultural (pendidikan, budaya)
Faktor politis
Saluran Komunikasi Politik
Komunikasi Massa yaitu komunikasi ’satu-kepada-banyak’
Contoh : komunikasi melalui media massa.
Komunikasi Tatap Muka yaitu dalam rapat umum, konferensi pers, dan Komunikasi Berperantara yaitu ada perantara antara komunikator dan khalayak, contoh TV.
Komunikasi Interpersonal yaitu komunikasi ’satu-kepada-satu’ contohnya door to door visit, temui publik atau Komunikasi Berperantara yaitu pasang sambungan langsung ‘hotline’ buat publik.
Komunikasi Organisasi yaitu gabungan komunikasi ’satu-kepada-satu’ dan ’satu-kepada-banyak’: Komunikasi Tatap Muka, contohnya diskusi tatap muka dengan bawahan/staf dan Komunikasi Berperantara contohnya pengedaran memorandum, sidang, konvensi, buletin, newsletter, lokakarya.


Komponen-komponen Sistem Komunikasi Politik
Lembaga-lembaga politik dalam aspek-aspek komunikasinya
Institusi-institusi media dalam aspek-aspek politiknya
Orientasi khalayak terhadap komunikasi politik
Aspek-aspek budaya politik yang relevan dengan komunikasi. (Gurevitch dan Blumler)
 Sumber (komunikator) dalam komunikasi politik
Individual
Kolektif
Pejabat (birokrat)
Pemerintah (birokrasi)
Politisi
Partai politik
Pemimpin opini
Organisasi kemasyarakatan
Jurnalis
Media massa
Aktivis
Kelompok penekan
Lobbyist
Kelompok elite
Pemimpin
Badan/perusahaan komunikasi (media massa)
Komunikator profesional


Komunikator Politik
Politisi, komunikator profesional, atau aktivis merupakan komunikator kunci dalam komunikasi politik
Para politisi mewakili aktor yang berusaha memajukan kelompoknya

Monday, November 3, 2014

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)





Bapak Paulus Widiyanto, beliau merupakan:
Pakar pendamping Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Narasumber utama Kementrian Komunikasi dan Informasi Narasumber utama Undang - Undang Keterbukaan Informasi Publik Tenaga ahli Radio Republik Indonesia (RRI) dan Televisi Republik Indonesia (TVRI) Tenaga ahli Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Apa yang terlontar dalam benak kita jika dengar kata Penyiaran ? banyak jawaban yang akan dilontarkan jika kita mendengar kata tersebut mulai dari Freukuensi, media, informasi, dll. Sebenarnya jika kita mendengar kata penyiaran di Indonesia khususnya, bisa disamakan dengan makna koin di Indonesia. Kenapa koin ? koin merupakan alat pembayaran yang sah di Indonesia, itu merupakan makna dari koin itu sendiri. Tapi kita tidak membahas tentang arti koin, yang akan kita bahas adalah penyiaran yang bias disamakan dengan koin itu sendiri. Koin memiliki 2 sisi yang pastinya saling melengkapi dan saling membutuhkan. Koin memiliki 2 sisi yaitu disisi pertama terdapat gambar garuda dimana itu melambangkan Negara Republik Indonesia disisi yang satu lagi terdapat angka yang mengartikan itu adalah nilai dari koin tersebut. Jika dari salah satu sisi tersebut hilang apakah koin itu bias dikatakan sah ? tentunya tidak akan sah dan tidak akan dapat digunakan untuk melakukan transaksi di Indonesia. Itu merupakan makna dari koin, penyiaran di Indonesia pun seperti itu penyiaran tidak akan bias lepas dari Frekuensi di sisi pertama dan disisi kedua terdapat isi. Frekuensi dikatakan sisi pertama dikarenakan frekuensi lah yang menghubungkan segalanya sehingga dapat tersapaikan apa yang di inginkan sebaliknya bahwa isi juga memiliki peran dari penyiaran di Indonesia bahwa isi itu adalah nilai dari mereka saling berhubungan dan membutuhkan pastinya dalam penyiaran. Bias di jelaskan bahwa sebenarnya penyiaran itu adalah pemancaran informasi yang menggunakan jaringan yang ditujukan kepada khalayak yang dapat diterima oleh alat penerima siaran.

Undang-undang Penyiaran


Tiga undang-undang penting dalam penyiaran:

UU Telekomunikasi Nomor 36 Tahun 1999 tentang teknologi komunikasi dan penyiaran.
UU Pers Nomor 40 Tahun 1999.
Dulu Nomor 44 Tahun 1997, sekarang sudah tidak berlaku dan diubah menjadi Nomor 32 Tahun 2002 yang disusun oleh Bapak Paulus Widiyanto yang bertindak sebagai pakar pendamping revisi UU Penyiaran.

Pengusul undang-undang:

DPR, yang bertugas sebagai pengusul ide atau UU inisiatif kepada pemerintah
(Nomor 32 Tahun 2002) dan juga memberikan sandingan atas usul dari pemerintah.
Pemerintah, yang bertugas sebagai penyanding inisiatif yang diberikan DPR serta
mengusulkan ide baru mengenai Undang - Undang.
DPD, yang bertugas mengurusi masalah otonomi daerah.

Jenis lembaga penyiaran

Terdapat 4 jenis lembaga penyiaran di Indonesia, yakni:

Lembaga penyiaran publik : lembaga penyiaran berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara, bersifat independen, netral, tidak komersial, dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat. Penyiarannya bersifat umum dan mementingkan kepentingan publik. Contohnya seperti RRI, TVRI.
Lembaga penyiaran komunitas : lembaga penyiaran yang didirikan oleh komunitas tertentu dengan tujuan melayani komunitas yang bersangkutan, namun kelemahannya adalah jangkauan yang terbatas. Contohnya seperti Voms Radio yang didirikan oleh mahasiswa Universitas Tarumangara.
Lembaga penyiaran swasta : lembaga penyiaran berbadan hukum Indonesia, bersifat komersil dan memiliki bidang usaha menyelenggarakan jasa penyiaran radio dan televisi. Sumber pembiayaan penyiaran ini adalah iklan dan usaha sah lainnya yang mendukung penyelenggaraan suatu siaran. Contohnya seperti RCTI, SCTV, Indosiar, Radio Prambors.
Lembaga penyiaran berlangganan / berbayar : lembaga penyiaran berbentuk badan hukum Indonesia yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran yang memancarluaskan atau menyalurkan materi siarannya secara khusus kepada pelanggan melalui radio, televisi, multimedia atau media informasi lainnya. Contohnya seperti Indovisian, Nex Media, First Media.
Wewenang :
Menetapkan standar siaran
Penyusunan peraturan dan menetapkan pedoman perilaku penyiaran
Mengawasi pelaksanaan peraturan dan pedoman perilaku penyiaran serta standar program siaran
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran peraturan dan pedoman perilaku penyiaran serta standar program siaran
Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah, lembaga penyiaran dan masyarakat
Tugas Pokok:
Menjamin masyarakat untuk memperoleh informasi yang layak dan benar sesuai dengan hak asasi manusia
Ikut membantu pengaturan infrastruktur bidang penyiaran
Ikut membangun iklim persaingan yang sehat antar lembaga penyiaran dan industry terkait
Memelihara Tatanan Informasi nasional yang adil, merata, dan seimbang
Menampung meneliti, dan menindak lanjuti aduan, sanggahan serat kritik dan aspirasi masyarakat terhadap penyelenggaraan penyiaran dan
Menyusun perencanaan pengembangan sumber daya manusia yang menjamin profesionalisme dibidang penyiaran
Fungsi :

Sebagai wujud peran serta masyarakat yang mewakili kepentingan masyarakat akan penyiaran

Monday, October 27, 2014

Peran Komunikasi (Public Relations) di Perusahaan

Komunikasi merupakan hal penting dalam sistem pengendalian manajemen yang merupakan alat untuk mengarahkan, memotivasi, memonitor atau mengamati serta evaluasi pelaksanaan manajemen perusahaan yang mencoba mengarahkan pada tujuan organisasi dalam perusahaan agar kinerja yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dapat berjalan lebih efesien dan lancar, yang dimonitor atau yang diatur dalam sistem pengendalian manajemen adalah kinerja dari perilaku manajer di dalam mengelola perusahaan. Merchant (1998) mengatakan bahwa orientasi perilaku berhubungan dalam lingkungan pengendalian manajemen, perilaku berpengaruh dalam desain system pengendalian manajemen untuk membantu, mengendalikan, memotivasi manajemen dalam mengambil keputusan dan memonitor perilaku yang dapat mengendalikan aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam sebuah organisasi. Sistem pengendalian manajemen adalah sejumlah struktur komunikasi yang saling berhubungan yang mengklasifikasikan proses informasi yang dapat membantu manajer dalam mengkoordinasi bagiannya untuk mengubah perilaku dalam pencapaian tujuan organisasi yang diharapkan pada dasar yang berkesinambungan (Maciarriello dan Kirby, 1994). Untuk membentuk suatu kerja sama yang baik jelas perlu adanya komunikasi yang baik antara unsur-unsur yang ada di dalam organisasi tersebut. Komunikasi yang baik akan menimbulkan saling pengertian dan kenyamanan dalam bekerja.
Dalam buku Public Relations : Teori dan Praktek yang ditulis oleh Djanalis Djanaid (1993) disebutkan dua fungsi PR yaitu :
1. Fungsi Konstruktif Peranan humas dalam hal ini mempersiapkan mental publik untuk menerima kebijakan organisasi untuk mengetahui kepentingan publik,mengevaluasi perilaku publik maupun organisasi untuk direkomendasikan kepada manajemen,menyiapkan prakondisi untuk mencapai saling pengertian,percaya dan saling membantu terhadap tujuan-tujuan publik atau organisasi yang diwakilinya.
2. Fungsi Korektif berperan sebagai problem solver,yakni apabila sebuah organisasi atau lembaga terjadi masalah-masalah atau krisis dengan publik,maka humas harus berperan dalam mengatasi terselesaikannya masalah tersebut.
Sementara Cutlip and Center mengatakan bahwa fungsi PR meliputi hal-hal berikut:
1.       Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.
2.       Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan.
3.       Melayani publik dan memberikan nasehat kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan umum.
4.       Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik, baik internal maupun eksternal.
Komunikasi korporasi memiliki tujuan utama, yaitu reputasi. Corporate Communications dapat diartikan sebagai suara korporasi dan citra yang diproyeksikannya kepada berbagai khalayak atau konstituennya. 
FFungsi corporate communications (Arigenti, 2002):
1. Corporate image dan identity
2. Corporate advertising dan advokasi
3. Media relations
4. Marketing communications
5. Financial communications
6. Philantrophy dan Corporate social responsibility
7. Government relations
8. Crisis management
Reputasi merupakan suatu hal yang sangat penting, menurut studi dari AON Insurance, perusahaan-perusahaan global dunia memandang reputasi sebagai resiko terbesar bagi perusahaan.
Faktor utama yang mempengaruhi reputasi adalah corporate identity.  

Bagian-Bagian dari Fungsi PR:
1.       Hubungan Internal, adalah bagian khusus PR yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manajer dan karyawan tempat organisasi mengantungkan kesuksesannya.
2.       Publisitas, adalah sumber-sumber informasi yang disediakan oleh PR dan digunakan oleh media karena informasi itu memiliki nilai berita. Metode penempatan pesan di media ini adalah pesan di media ini adalah metode yang tak bisa dikontrol (uncontrolled) sebab sumber informasi tidak memberi bayaran kepada media untuk pemuatan informasi tersebut.
3.       Advertising, informasi yang digunakan oleh PR untuk menjangkau audien yang lebih luas, bukan untuk konsumen yang menjadi sasaran marketing, dimana informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor tertentu yang jelas identitasnya yang membayar ruang dan waktu penempatan informasi tersebut. Ini adalah metode terkontrol dalam menempatkan pesan di media.
4.       Press Agentry,adalah penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai berita untuk menarik media massa dan mendapatkan perhatian publik. Banyak praktisi PR kadang-kadang menggunakan taktik press agentry untuk menarik perhatian media kepada kliennya, organisasinya, atau tujuannya. Tetapi PR lebih dari sekedar press agency.
5.       Public Affairs adalah bagaian khusus dari PR yang membangun dan mempertahankan hubungan    pemerintah dan komunitas lokal dalam rangka memengaruhi kebijakan publik.
6.       Lobbying adalah bagian khusus dari PR yang berfungsi untuk menjalin dan memelihara hubungan dengan pemerintah terutama dengan tujuan memengaruhi penyusunan undang-undang dan regulasi.
7.       Manajemen Isu adalah proses proaktif dalam mengantisipasi, mengindentifikasi, mengevaluasi, dan merespon isu-isu kebijakan publik yang memengaruhi hubungan organisasi dengan publik mereka. Secara administratif atau secara konseptual, manajemen isu adalah bagian fungsi PR, akan tetapi, jika dilihat sebagai komunikasi persuasif, ia menjadi taktik untuk memengaruhi kebijakan publik, bukan sebagai bagian dari perencanaan strategi organisasi.
8.       Hubungan Investor adalah bagian dari PR dalam perusahaan korporat yang membangun dan menjaga hubungan yang bermanfaat dan saling menguntungkan dengan shareholder dan pihak lain di dalam komunikasi keuangan dalam rangka memaksimalkan nilai pasar
9.       Pengembangan adalah bagian khusus dari PR dalam organisasi nirlaba yang bertugas membangun dan memelihara hubungan dengan donor dan anggota dengan tujuan mendapatkan dana dan dukungan sukarela
Kegiatan-kegiatan kehumasan meliputi:
1.       Customer Relations, seperti membangun hubungan baik dengan pihak luar,maksudnya menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan public dan hubungan dengan konsumen.
2.       Employee relations, seperti membangun hubungan antara pimpinan dengan bentuk kerjasama dan komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan.
3.       Community relations, seperti membangun hubungan baik dengan pihak-pihak yang selama ini telah melakukan kerja sama dengan perusahaan yang kita wakili, menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar perusahaan dan komunitas-komunitas masyarakat tertentu.
4.       Government relations, seperti menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah.
5.       Media Relations, seperti menjalin hubungan baik dengan media, karna kerja humas tidak akan pernah berhasil tanpa adanya kerjasama yang baik dengan media, jadi hubungan itu harus dijaga dengan baik dan tidak ada yang dirugikan.

   









Tuesday, October 14, 2014

EVOLUSI KOMUNIKASI

Era evolusi komunikasi adalah era pengembangan sarana telekomunikasi. Ada pun beberapa empat era evolusi komunikasi:
 
1.       Era Komunikasi Tulisan
Sejarah perkembangan era komunikasi tulisan ini terdapat pada jaman 1041 SM yangmemperlihatkan bahwa era tulisan pertama kali berada di dunia. Dimana di dalam era tersebut masih terdapat beberapa contoh  goa, lukisan tangan yang ada di archa – archa, menulis disebuah tanah liat yang dibentuk sedemikan rupa dengan rapi dan menarik yang memiliki tujuan agar tercapailah maksud dan tujuan dari si penulis di saat itu. Mereka menulis disebuah goa, archa, ataupun tanah liat karena awalnya dengan  memahat sebuah benda ataupun tulisan – tulisan kuno ingin memberikan pernyataan dan pemberitahuan bahwa memang benar jaman mereka ada kehidupan yang layak untuk di berikan nilai lebih, yaitu sejarah.

Bahkan ada hal yang memberikan pernyataan bahwa memang saat itu hanyalah hal itulah yang dapat di lakukan sebelum teknologi canggih dan semakin berkembang seperti saat ini. Ini pun diperkuat oleh pendapat dari salah satu tokoh ahli bernama Everet M. Rogers (1986). Contoh era komunikasi tulisan yaitu goa – goa jaman dahulu yang berada di daerah Yogyakarta, Solo, Wonogiri dll.

2.       Era Komunikasi Cetak
Seiring perkembangan jaman, berkembanglah dari era tulisan kemudian menjadi era percetakan. Dimana Johanes Gunternberg pada jaman itu menemukan mesin cetaknya (mesin press). Ia menciptakan mesin tersebut untuk mencetak injil di dalam ruang lingkup sempit karena menurutnya pada saat itu belum banyak orang yang bisa membaca Jadi ia hanya mencetak beberapa injil saja bagi para pemimpin ahli taurat, tetapi dengan seiring berjalannya waktu dan perkembangan jaman kemudian berkembanglah komunikasi cetak tesebut menjadi sebuah koran, majalah, dll yang berada dibuat di dalam percetakan yang bertujuan untuk mengkomunikasikan sebuah berita atau apapun berupa media cetak kepada masyarakat luas. Yang jelas pada era komunikasi ini semakin berkembang daripada era komunikasi sebelumnya yang hanya mengandalkan sebuah tulisan sebagai media komunikasinya.


3.       Era Komunikasi Telekomunikasi
Seiring berjalannya waktu kemudian era komunikasi cetak pun berubah menjadi sebuah era komunikasi telekomunikasi dimana komunikasi ini di lakukan dengan jarak jauh. Maksudnya, teknologi komunikasi yang di gunakan itu dapat berupa telepon, telex, fax, radio, televisi, audio video’ electronic data interchange dan email.

Di jaman ini masyarakat sudah menjadi lebih sedikit canggih dan tidak terlihat kuno. Karena dengan adanya komunikasi telekomunikasi ini dapat mempermudah memberikan informasi lebih cepat yaitu salah satunya dengan adanya telepon atau pun handphone yang kemudian berkembang menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Jaman dahulu, awal penemu telepon yaitu Alexander Graham Bell menyakini bahwa dengan adanya komunikasi yang berjalan dengan melalui telepon akan sangat banyak membantu masyarakat lainnya. Jelas, di era komunikasi ini, akan terjadi perkembangan yang canggih dan lebih modern . Masyarakatnya pun dapat menerima secara positif dan menganggap bahwa memang era komunikasi ini dapat berguna dan berfungsi untuk masa depan yang lebih baik lagi.

4.       Era Komunikasi Interaktif
Perkembangan jaman pun semakin modern dan semakin berkembang. Kemudian munculah era komunikasi interakif. Era komunikasi interaktif ini berupa sebuah interaksi ( timbal balik - feeback ). Dimana saat kita berkomunikasi orang lain merespon dengan baik tetapi melalui media komunikasi tersebut. Contohnya seperti telepon, twitter, facebook, dll.

Adapun ciri – ciri era komunikasi interaktif :
-          Umpan balik segera dapat diketahui
-          Penyampaian pesan disampaikan baik secara verbal maupun visual
-          Menggunakan media interaktif
-          Orang yang terlibat bisa berinteraksi dengan leluasa

Perkembangan komunikasi interaktif ini sangatlah baik dan sangat pesat di kalangan para khalayak umum, terutama di dalam pelayanan kepada masyarakat. Para pemberi layanan kepada masyarakat ini memberikan info – info atau hal – hal penting yang di lakukan melalui sebuah alat telekomunikasi yang terkenal di masa kini dengan namanya “telepon” ataupun dengan jaringan sosial media “twitter atau facebook” yang menjadi media di dalam mengaplikasikan sebuah info atau komunikasi. Jelas hal ini sudah tidak asing lagi di telinga kita. Tak hanya kalangan remaja saja yang menggunakan aplikasi komunikasi interaktif seperti ini melainkan sampai kalangan tertua sekalipun masih aktif dan ikut merasakan bahwa era komunikasi interaktif ini nyatanya memang di butuhkan dan dirasakan bagaimana pemanfaatannya di dalam dunia komunikasi. Sangat bermanfaat!
 
Mereka dapat menjalani hari – hari mereka dengan berbisnis via media interaktif , sebagai contoh menjual sebuah baju online, tak hanya memperhatikan sebuah laba dan ruginya tetapi juga mencoba menarik pelanggan lain dengan cara menjual barang tersebut secara online dengan lebih fleksibel ( facebook atau twitter dll) agar orang lain dapat mengerti apa yang kita jual dan kita promosikan kepada masyarakat umum. Untungnya pun bisa di dapat dua kali lipat, secara berpikir kritis mereka tak perlu menyewa tempat yang mahal lagi untuk sebagai tempat lapak mereka bekerja, tetapi dengan adanya menjual barang secara online kita akan saling memiliki banyak channel, pertemanan, client, sahabat dan berbagai macam daerah dan suku tentunya. Tak hanya sebatas jual menjual, di komunikasi era interaktif ini juga bisa memperdalam dan memperkaya sebuah pertemanan dan persahabatan yang nantinya akan menjadi sebuah keuntungan bagi mereka.  Intinya, era komunikasi interaktif yang terjadi saat ini sangat banyak membantu melalui beberpaa hal seperti adanya umpan balik atau feedback dari kita sebagai pemberi pesan kepada kepada mereka penerima pesan (receiver).


Monday, September 29, 2014

PEMANTAPAN PANCASILA

Negara yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 telah menyepakati bersama bahwa dasar dan ideologi Negara adalah Pancasila. Oleh sebab itu, satu hari setelah proklamasi yakni pada tanggal 18 agustus 1945, pendiri Negara memberikan bentuk hukum dengan menetapkan dan memberlakukan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945)sebagai konstitusi Negara Indonesia. Dalam pembukaan UUD 1945 itu dirumuskan kefilsafatan dan tujuan Negara. Landasan kefilsafatannya dirumuskan dalam bentuk kesatuan lima asas pokok yang dinamakan PANCASILA. Tujuan Negara dalam Pembukaan UUD 1945 dirumuskan bahwa pembentukan pemerintahan Negara Indonesia bertujuan untuk ‘:…. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,…’ Dengan demikian Negara Indonesia yang diperjuangkan untuk diwujudkan adalah Negara Pancasila.
Negara Pancasila yang dimaksudkan adalah pertama ; Negara Pancasila adalah Negara hukum, yang di dalamnya semua penggunaan kekuasaan harus selalu ada landasan hukumnya dan dalam kerangka batas-batas yang ditetapkan oleh hukum, dengan kata lain pemerintahan yang dikehendaki adalah pemerintahan berdasarkan dengan dan oleh hokum.
Kedua negara Pancasila itu adalah Negara demokrasi yang dalam keseluruhan kegiatan negaranya selalu terbuka bagi partisipasi seluruh rakyat, yang di dalamnya pelaksanaan kewenangan dan penggunaan kekuasaan publik harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat dan harus selalu terbuka bagi pengkajian rasional oleh semua pihak dalam kerangka tata nilai dan tata hukum yang berlaku. Ketiga :Negara Pancasila adalah organisasi seluruh rakyat yang menata diri secara rasional untuk dalam kebersamaan berusaha dalam kerangka dan melalui tatanan kaidah hukum yang berlaku, mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat dengan selalu mengacu pada nilai-nilai martabat manusia dan ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam konsepsi Negara Pancasila ini maka Negara dan pemerintah lebih merupakan koordinasi berbagai pusat pengambilan keputusan rasional yang berintikan asas rasionalitas-efisiensi, rasionalitas-kewajaran, asas rasionalitas berkaidah dan asas rasionalitas nilai, jadi Negara bukan organisasi kekuasaan semata. Negara Pancasila yang dicita-citakan adalah Negara Hukum Demokratis Kesejahteraan
Cita hukum (Rechtsidee) mengandung arti bahwa pada hakekatnya hukum sebagai aturan tingkah laku masyarakat berakar pada gagasan, rasa, karsa, cipta dan pikiranmasyarakat itu sendiri. Jadi cita hukum adalah gagasan, karsa, cipta dan pikiran berkenaan dengan hukum atau persepsi tentang makna hukum, yang dalam intinya terdiri atas tiga unsur; yaitu keadilan, kehasilgunaan (doelmatigheid) dan kepastian hukum. Cita hukum itu terbentuk sebagai produk berpadunya pandangan hidup, keyakinan keagamaan dan kenyataan kemasyarakatan yang diproyeksikan pada proses pengkaedahan perilaku warga masyarakat yang mewujudkan tiga unsur tadi. Dalam dinamika kehidupan kemasyarakatan, cita hukum itu akan mempengaruhi dan berfungsi sebagai asas umum yang mempedomani, norma kritik (kaedah evaluasi) dan faktor yang memotivasi dalam penyelenggaraan hukum (pembentukan, penemuan, penerapan hukum) dan perilaku hukum. Dirumuskan dan 3 Negara hukum dan demokrasi adalah dua sisi mata uang (both sides of one coint). Artinya berbicara Negara hukum tanpa disertai demokrasi sama saja dengan membangun tatanan hukum yang tidak berbasis atau mengakar pada kemauan rakyat yang akan berujung ataupun menimbulkan kesewenang-wenangan. Sebaliknya demokrasi tanpa Negara berdasar atas hukum akan melahirkan ketidaktertiban atau kekacauan. Karena itu keduanya harus dilihat dalam hubungan keseimbangan yang simbiosis mutualistik. Dalam bahasa lain, demokrasi tidak dapat dipisahkan dari atau dengan supremasi hukum demikian pula sebaliknya.

Kelima keseluruhan nilai-nilai dalam sistem nilai Pancasila itu dipersatukan oleh prinsip “kesatuan dalam perbedaan” dan “perbedaan dalam kesatuan” yang menjiwai struktur dasar keberadaan manusia dalam kebersamaan itu. Prinsip yang mempersatukan itu dalam lambang Negara Indonesia dirumuskan dalam ungkapan “Bhinneka Tunggal Ika”. Dalam ungkapan tersebut terkandung pengakuan serta penghormatan terhadap martabat manusia, kekhasan kelompok-kelompok etnis-kedaerahan yang ada serta keyakinan keagamaan dalam kesatuan berbangsa dan bernegara. Dalam perspektif tersebut di atas, maka cita hukum Pancasila berintikan: Ketuhanan YME, Penghormatan atas martabat manusia, wawasan kebangsaan dan wawasan nusantara, persamaan, keadilan sosial, moral dan budi pekerti yang luhur, partisipasi dan transparansi dalam proses pengambilan keputusan publik.

Monday, September 22, 2014

5 types of social media campaigns : 
Photo campaigns
Design campaigns
Blog entries 
Video campaigns
Mixed media-social media campaign 

Two keys are needed to open the door of interest for the media : 
1. Understanding what the media want in a story 
2. Making sure that the information 

Saat akan menulis suatu berita tentunya kita akan menentukan isi berita tersebut berdasarkan 5W+1H 
What 
Who
Where
When 
Why 
How 

Setiap saat jika kita ingin membuat campaign kita hrs melakukan research tentunya. Untuk membuat campaign harus ada target audience 
Siapa target audiens kalian ? 
Public? Student? 

Sunday, September 14, 2014

BAGAIMANA CERMIN KEMERDEKAAN PERS DI INDONESIA ?

 Bagaimana cermin kemerdekaan pers di Indonesia menurut anda? bebas? terbuka? Atau kah seenaknya? Coba bayangkan jika semua orang menyalahartikan kemerdekaan pers di Indonesia ini dengan melanggar norma yang ada. Pastinya segala sesuatunya terkendali.
Berikut ini adalah salah satu contoh UU mengenai kemerdekaan Pers yaitu
 UU. No 40 Tahun1999 Pasal 3  yang berbunyi : Pers nasional mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan control sosial.  Sehingga tatkala jika seseorang ingin menyalurkan aspirasi maupun keluhan mengenai segala sesuatu baik yang merugikan maupun menguntungkan orang tersebut, maka aspirasi tersebut dapat disalurkan lewat Pers Nasional ini.
Menurut kami, cermin kemerdekaan dari sebuah pers adalah bebas. Yakni kita sebagai manusia bebas mengekspresikan diri kita dalam berkarya sesuai dengan norma yang berlaku di Indonesia.
Indikator perusahaan pers yang professional sesuai UU Pers :
1.     Badan hukum pers (Persero/ PT/ Yayasan atau Koperasi)
2.     Keteraturan terbit / bersiaran
3.     Tingkat kesejahteraan jurnalis / karyawan
4.     Asal penerbitan nya (masyarakat / non masyarakat )
5.     Mengawasi penggunaan nama media yang mirip dengan nama lembaga Negara / penegak hukum (mis : KPK, Buser, Intel)
6.     Izin penyelenggaran penyiaran (khusus pers penyiaran)
7.     Pencantuman penannggung jawab media
Apa yang dimaksud dengan jurnalisme warga ? Jurnalisme warga adalah Informasi yang didapatkan dari warga atau masyarakat yang diolah oleh sebuah media cetak , maka setelah itu baru boleh ditayangkan di media cetak tersebut.


Monday, September 8, 2014

Survei, Quick Count dan Exit Poll dalam Pemilu dalam konteks Marketing Politik

           Pertama dalam pembahasan kapita selekta ini kita akan membicarakan seputar informasi yang berkaitan dengan Pemilu, yang mungkin kemarin menjadi sebuah pemilihan presiden yang cukup memiliki masalah besar hingga harus menjalani sidang di Mahkamah Konsitusi tapi kita tidak akan membicarakan itu terlebih dahulu kita akan lebih membahas tentang bagaimana proses sebelum terpilihnya calon nama presiden dari tiap partai politik. Ternyata  begitu rumit dan kompleks dalam sebuah partai untuk memilih 1 nama untuk di jadikan nama calon dalam pemilihan presiden, sebagai contoh Fox Indonesia itu salah satu consulting politik yang ada di Indonesia bahwa sebenarnya Fox ini memiliki peran penting dalam sebuah partai politik untuk menyungsung salah satu nama kandidat untuk di dijadikan salah satu nama calon presiden di partai tersebut. Fox ini melakukan survey terlebih dahulu dengan begitu banyak nama calon yang dipilih dari partai tersebut. Apa itu survey ??  Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara komprehensif. Survei yang dilakukan dalam melakukan penelitian biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau wawancara, dengan tujuan untuk mengetahui: siapa mereka, apa yang mereka pikir, rasakan, atau kecenderungan suatu tindakan. Survei lazim dilakukan dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, survei lebih merupakan pertanyaan tertutup, sementara dalam penelitian kualitatif berupa wawancara mendalam dengan pertanyaan terbuka. Survey yang dilakukan ini dari jauh hari sebelum ada nya pemilihan presiden sudah dilakukan dengan begitu cepat dan sistematis agar dari parpol tersebut dapat mencalon kan 1 nama untuk menjadi calon presiden.

             Kedua kita akan berbicara tentang Exit poll dan Quick Count dalam pilpres. Exit Poll adalah polling terhadap hasil sebuah pemilihan yang dilakukan dengan cara menanyai voter/pemberi suara/pemilih ketika mereka keluar dari TPS. Seperti polling-polling lainnya, Exit Poll tetap memiliki masalah-masalah kesalahan, diantaranya adalah masalah perbedaan rata-rata respons pemilih dan masalah minimnya data demografi yang digunakan dan sedikitnya pilihan terhadap sampling points. istilah Quick Count pasti sering Anda dengar saat perayakaan pilkada, pemilu, pemilihan preseiden, dan beberapa kegiatan yang bersifat nasional. Namun, masih banyak yang belum mengerti dan memahami apa sebanarnya Quick Count tersebut dan bagaimana cara kerjanya.

Pengertian Quick Count adalah metode verifikasi hasil pemilihan umum, yang datanya diperoleh dari sampel di lapangan. Berbeda dengan teknologi pooling, sampel tidak diperoleh dari para responden yang ditanyai satu per satu, melainkan diperoleh dari hasil rekap resmi di lapangan. Lalu, apa saja teknologi yang digunakan untuk mensukseskan sebuah penghitungan Quick Count? Jawabnya tergantung masing-masing lembaga. Namun, teknologi Short Message Service (SMS) cukup populer digunakan oleh lembaga-lembaga penghitung Quick Count.  Dahulu teknologi ini bukanlah bernama Quick Count, tetapi Paralel Vote Tabulation atau tabulasi suara pemilih secara paralel.Agar lebih jelas ini merupakan cara kerja dari Quick Count


1.Sytem
Mempersiapkan perangkat serta sistem pendukung untuk bisa memberikan data secara cepat ke pusat pengolah data lembaga survei yang melakukan metode Quick Count ini. Perangkat ini mulai dari komputer untuk meng-input-kan data hingga ponsel untuk mengirim SMS hasil pemilu ke server tempat menerima data.

2.TPS
Pemilihan TPS sebagai tempat pengambilan data. TPS yang di ambil secara acak berdasarkan pertimbangan jumlah penduduk, jumlah pemilih terbaru, penyebarannya pemilih seperti tersebar dalam berapa kelurahan, dan sebagainya. Singkatnya, proporsional kalau pemilih banyak lokasi sampel (TPS) yang diambil pun banyak serta mewakili karakteristik populasi.

3.Relawan
Mempersiapkan relawan untuk mengambil sampel dan meng-input-kannya ke sistem data. Jumlah relawan ini cukup banyak untuk mengambil data dari TPS yang telah dipilih.

4.Survei
Data yang telah didapat akan diolah di pusat data dengan menerapan ilmu stasistik, dari olahan data inilah lembaga survei bisa menghitung secara cepat siapa pemenang pemilu.

Jika dilihat dari cara kerja Quick Count, dapat diartikan bahwa hasil perhitungan Quick Count bukanlah hasil perhitungan dari seluruh TPS yang melakukan pemungutan suara, melainkan dengan menggunakan prinsip ilmu statistika. Jadi, lembaga survei yang menyelenggarakan Quick Count ini hanya mengambil sampel dari sekian banyak TPS yang ada dan diambil dari TPS yang memiliki jumlah populasi yang banyak dan berbagi pertimbangan lainnya.

Walaupun hasil Quick Count ini tidak pernah tepat dan pasti, tetapi hasil dari Quick Count (yang diselenggarakan oleh lembaga survei yang capable dan jujur) tidak pernah meleset dari siapa yang memenangkan dari pemilihan umum tersebut.